Di kala Senja - Oras Loro Malirin



1. ORAS LORO MALIRIN / TEU TANIS LAKATEU TANIS (Ketika senja / anak merpati menangis)
TANIS NA'AK NIAN INA / RO SINA SA'E RO SINA (Menangisi induknya / yg terbang pergi dengan kapal terbang).

2. TAKA SELA BA KUDA / LUN TURU BETE LUN TURU (Menaruh pelana kuda / Si gadis pun menangis)
BETE KETA LUN TURU / BA KIKAR BA MAI KIKAR (Sayang, jangan menangis / Aku akan kembali nantinya).

3. OHIN KALAN SEI RANI / AI IDA MUTU AI IDA (Malam ini masih bersama / Hinggap sedahan)
AWAN EMI AIN TASI / AIN TASI AMI AIN FOHO (besok kalian ke laut / kami ke gunung).

4. NAKUR MOTA RUA TOLU / KIAK MALUN BUKA KIAK MALUN (Menyeberangi dua-tiga sungai / Mencari Kerabat)
BUKA NETAN KIAK MALUN / TAU LORO TANIS TAU LORO (Ketika menemukannya / Menangis sepanjang hari).

6. SOSA KUDA MALIKU / RIN DI'AK KUDA RIN DI'AK (Beli kuda perhatikan / Kuda yang tangkas dan kuat)
MONU TA'U LA SUKAT / RIN DI'AK KUDA RIN DI'AK (Ketika jatuh ke dalam lumpur / Kuda itu tetap bertenaga).

7. TALI TELIK NAKLAMAT / MAUDEMU FATUK MAUDEMU (Tali telik =sejenis tanaman merambat lebat / di Fatuk Maudemu= nama tempat di pegunungan Belu Utara)
SOE HAKON SOE LAIN / MAUDEMU FATUK MAUDEMU (Terhempas jauhlah rambatannya ke mana-mana / Tetaplah dari akarnya di Fatuk Maudemu).

8. AWAN ATU BA ONA / SA MODI SOLOK SA MODI (Besok, kamu akan pergi / Apa yang hendak kami titipkan untuk engkau bawakan)
LA SOLOK SA IDA / KAER LIMAN SURAK KAER LIMAN (Kami tidak mengirim apa-apa / yang penting kita bisa berjabatan tangan).

9. MATAN DATO SELU-SELUK / LA TO'O SULI LA TO'O (Sumber air yang lain / tidaklah mengalir sampai ke laut)
MATAN DATO LAHURUS, SAI TASI SULI SAI TASI (Sumber Bangsawan Lahurus / Mengalir sampai ke laut).

10. HALI ITA RAI BELU / LEON DI'AK HALI LEON DI'AK (Beringin kita tanah Belu / naungannya sungguhlah baik)
HAKON SORIN LEO FETO (wanita) / LEO FETO SORIN LEO MANE (Separuh dahannya menaungi utara, separuh lagi menaungi selatan (pria).

11. KUKUR BOTU TARUTU / MAI ONA TINAN MAI ONA (Guntur menderu / musim hujan pun tiba)
FINI HARE BAUK MORIN / NAKTA'UK TUBU NAKTA'UR. (Benih padi bauk morin= jenis padi lokal timor yang baunya harum / bertumbuh suburnya). 

12. LE'UN ITAK WEHALI / NAKFEHAN LUAN NAKFEHAN (Dataran kita di Wehali= di Belu Selatan / betapa luasnya)
NAMOK BALOK KADUAK / FORE FATIK KUDA FORE FATIK (tempat si kembar perempuan Namok dan Balok / menyemai kacang hijau).

Oleh: Nuel Talok

congratulations my students

Masa penantian telah berakhir.pertanyaan lulus atau tidak pun sudah berlalu. Yang ada hanya duka bagi yang gagal dan euforia bagi yang sukses. Siswa-siswi SMA Negeri Lurasik semuanya pada gembira. hanya 4 orang yang naas nasibnya. Tapi naas tang mereka almi sepadan dengan kemampuan mereka. Dalam istilah kami di Lurasik, namanya Pamokol. Barangsiapa yang pamokol dia tidak akan menuai hasil.
Kegembiraan kali ini patut dirayakan dengan meriah karena SMA Negeri Lurasik lulus murni. Begitulah kami membanggakan diri. Sebab sebelum UN, sekolah kami sudah tenar di SCTV dan Pos Kupang karena isu pembocoran kunci jawaban. Ini merupakan pukulan berat bagi kami civitas SMA Negeri Lurasik. mau buat bagaimana lagi? Nama sekolah sudah tenar dengan isu negatif. Maka kami bertekad untuk benar-benar mengikuti UN dengan jujur, tanpa ada niat untuk membantu siswa. Hari pertama UN dilalui dengan cemas. Memasuki hari kedua kecemasan memudar. Semua siswa sudah yakin bahwa hanya mereka sendirilah yang akan bekerja. Walaupun di tempat lain terdengar desas-desus terjadi kebocoran kunci jawaban.
Akhirnya perjuangan berat itu dapat dilewati. Hari ini, Senin, 16-Mei-2011 bertempat di Aula SMA Negeri Lurasik semua orang merayakan kelulusan dengan gembira. Kelas IPA lulus semua, Bahasa 2 orang tidak lulus dan IPS 2 orang juga tidak lulus. Kepala sekolah yang sebelum UN dicerca banyak orang, hari ini berlangkah tegak sedikit sombong. Pantaslah beliau bangga karena berhasil membuktikan kebenaran kenerjanya. Senyumnya tampak lebar. Langkah kakinya gesit, hampir saja ingin berlari terus. Saking senangnya barangkali.
Siswa-siswiku, selamat berbahagia atas perjuanganmu. Kalianlah pelajar sejati yang jujur dalam UN kali ini. Harusnya semua yang lain, yang bergantung pada kebocoran soal berkaca padamu. Jujurlah terus dalam sekolahmu dan hidupmu. Kejarlah kepuasan batin melalui kejujuran. Hindarilah niat untuk berbuat curang. CONGRATULATIONS!Good Bye.

Perempuan, Kerja dan Keluarga

Kompas.com: Saya seorang perempuan berusia 39 tahun, bekerja di sebuah perusahaan kosmetik besar. Suami saya 44 tahun, bekerja sebagai seorang manajer pemasaran di sebuah perusahaan obat. Kami memiliki 2 anak, laki-laki 14 tahun dan perempuan 9 tahun.

Posisi saya di perusahaan lumayan tinggi, manajer bagian research & development. Karena kedudukan ini, saya sering dikirim perusahaan untuk pergi ke cabang perusahaan kami di kota lain, bahkan ke luar negeri. Saya pernah dikirim sampai ke Italia untuk belajar dari rekan kami di sana. Saya sangat menikmati pekerjaan ini karena inilah cita-cita saya sejak dulu pertama bekerja, bidang yang saya sukai juga.


Kami Bersaudara III - Cemilan Khas Berselera

Cerita Nasi Kerak, Kelapa Kering dan Lelehan Minyak
dikisahkan kembali oleh: Ermalindo Albinus Joseph Sonbay

Ada yang hobi ngemil? Tidak disalahkan dan tidak bisa diabaikan. Waktu di Lalian dulu kami juga memiliki cemilan khas yang tidak ada di tempat lain. Mungkin. Cemilan khas berselera itu kami sebut dengan NK, KKN, dan lain sebagainya. NK adalah singkatan untuk Nasi Kerak. Kebetulan setiap hari kami makan nasi yang dimasak bersamaan dengan jagung yang (berusaha) dihaluskan, tapi tidak sampai halus. Ada kalanya nasinya sudah sangat lunak, sedangkan jagungnya masih keras. Nah kerak nasi di oven tempat memasak untuk 300-an siswa Seminari ini yang biasa diperebutkan saat istirahat studi sore. Sebelum masuk jam studi kedua, kami selalu memperebutkan cemilan ini untuk dikunyah seakan ada konser di mulut pada jam studi kedua. Bahkan ada yang masih bisa disimpan hingga jam studi ketiga (jam 21.00 sampai 22.15).

Hari-hari terakhir di Seminari Sta. Maria Immculata Lalian
Alumni SEMLA angkatan 47, bersama pembimbing Rm. Theo, Pr.